By Published On: September 12th, 20180 Comments

Asisten Deputi Ketenagakerjaan dari Kementrian Koordinator bidang Perekonomian Yulius, beserta tim melakukan kunjungan khusus ke SMK Telkom Purwokerto pada Senin (10/09)

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka road map presentasi rencana kerja Kemenko bidang Perekonomian. Roadmap ini sendiri berkaitan dengan pendidikan vokasi di Indonesia dengan didasarkan pada SDM yang menguasai bidang telematika. Kunjungan ini disambut sangat hangat dan antusias oleh pihak dari SMK Telkom Purwokerto.

Pertemuan ini dihadiri perwakilan tim dari kementrian. Sementara itu dari SMK Telkom Purwokerto, hadir Kepala Sekolah, Jumala, S.Kom, MM, beserta wakil-wakil kepala sekolah dari bidang kurikulum, kesiswaaan, serta hubungan industri dan komunikasi, para ketua program studi, sejumlah guru mata pelajaran, dan tim lengkap hubungan industri dan komunikasi.

“Tahun lalu, SMK Telkom Purwokerto telah meraih nilai rata-rata tertinggi Ujian Nasional se-Kabupaten,” ungkap Jumala dalam sambutannya untuk memulai pertemuan. Perlu diketahui, raihan ini adalah satu dari jajaran keunggulan SMK Telkom Purwokerto dalam bidang akademik, nonakademik, sistem pembelajaran, dan fasilitas.

Melanjutkan ke presentasi dari pihak kemetrian, Yulius membuka perbincangan siang itu dengan mengejawntahkan kondisi pendidikan di Indonesia.

“Terjadi miss match antara rencana dan hasil, materi dan ekspektasi dunia kerja atas keahlian tertentu, sehinga angka pengangguran dari lulusan SMA/SMK masih tinggi,” papar Yulius.

Di samping itu, suasana optimis tetap tercipta pada kesempatan ini karena Yulius turut memaparkan aplikiasi “kurikulum kopi” yang telah dijalankan beberapa pihak. Kurikulum Kopi sendiri memberikan kesempatan praktik lebih banyak pada siswa dengan tetap mengenyam porsi pembelajaran di kelas yang seimbang. Kurikulum ini diterapkan pada sekolah-sekolah yang siswanya diberangkatkan untuk praktik dan bercokol langsung dengan pembuatan kopi.

 

Antisipasi yang direncanakan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam bidang pendidikan, dinyatakan kemudian oleh Yulius, adalah dengan membekali siswa dan lulusan dengan kualitas

“Fokus Indonesia setelah menggarap infrastruktur adalah pada peningkatan kualitas SDM. Untuk itu, kita harus bersiap melakukan pematangan kurikulum dan penguatan soft skill anak,” jelas Yulius.

Yulius mengakhiri pidatonya dengan mengutarakan rencana Link and Match untuk lembaga-lembaga pendidikan mampu menyelaraskan kecocokan kompetensi anak dengan kebutuhan industri, sekaligus membekali mereka dengan kompetensi yang berhubungan dengan bidang akademik.

Menuju akhir, dibuka sesi tanya jawab, di mana hadirin yang ada sangat bersemangat untuk berdiskusi dengan pihak kementrian.

Di sesi ini, setidaknya topik mengenai pengiriman tenaga ke luar negeri dan permohonan dilengkapinya fasilitas sekolah berhasil diangkat dan dibahas.

Pada akhirnya, penjajagan pihak SMK Telkom Purwokerto kepada kementrian berhasil pula disampaikan. Pihak sekolah menyatakan kesiapannya sekolah untuk turut menjadi pilot dalam implementasi “kurikulum kopi”. Harapannya, kunjungan spesial ini benar-benar membawa dampak baik bagi kesuksesan SMK Telkom Purwokerto.

Leave A Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.